Cara Melatih Kekuatan Otot Lengan ~ Kekuatan Otot Lengan. Untuk menerapkan teknik dasar servis bawah dalam permainan bola voli, otot-otot yang bekerja adalah otot lengan, sehingga kekuatan otot lengan mutlak dibutuhkan untuk menunjang keterampilan servis bawah dalam permainan bolavoli. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan (Harsono, 1988:176).
Otot yang kuat akan membuat kerja otot lebih efisien dalam melakukan aktivitas olahraga. Otot-otot yang tidak terlatih akan menjadi dan menyebabkan serabutnya mengecil. Jika dibiarkan dalam waktu lama, maka dapat menimbulkan kelumpuhan otot. Otot yang kuat akan mampu bekerja secara fisik setiap hari tanpa mengalami kelelahan berlebihan.
Menurut Fox, et al (1988:158), “muscular strength may be defined as the force of tension a muscle, more correctly, a muscle group can axert against a resistance in one maximal effort”. Artinya bahwa kekuatan otot sebagai force atau tegangan suatu otot atau sekelompok otot yang dapat digunakan untuk menahan beban pada suatu usaha maksimal.
Menurut Harsono (1988:176), kekuatan adalah kondisi fisik menyangkut kemampuan seorang atlet pada saat mempergunakan otot-ototnya menerima beban dalam waktu tertentu. Sementara itu Singer (1980:225) berpendapat, “strength may be thought of as the capacity of a muscle or group of muscle to exert maximum pressure against a given resistance in limited period of time”.
Dalam konteks ini dapat diartikan bahwa kekuatan adalah kapasitas dari otot untuk menggerakkan tenaga secara maksimal saat menahan tekanan beban dalam waktu terbatas. Menurut Harsono (1988:178), “strength adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan”. Latihan yang cocok untuk meningkatkan kekuatan adalah latihan-latihan tahanan (resistance exercise), yaitu atlet harus mengangkat, mendorong, atau menarik suatu beban. Beban tersebut bisa beban anggota tubuh sendiri (internal resistance) dan beban atau bobot dari luar (external resistance).
Cara Melatih Kekuatan Otot Lengan
Kekuatan otot merupakan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot. Pada kontraksi otot memendek, besarnya pemendekan bergantung pada beban yang harus ditahan. Permulaan otot melakukan kontraksi adalah tanpa pemendekan hingga mencapai tegangan yang seimbang dengan badan, kemudian terjadilah kontraksi dengan pemendekan. Kontraksi maksimal otot banyak dipengaruhi oleh jumlah sel dan besarnya ukuran otot.
Peningkatan kekuatan yang disebabkan oleh latihan atau aktivitas olahraga, besarnya setiap serabut otot akan bertambah. Menurut Rani (1989:93), terdapat hubungan antara besar serabut otot dan kekuatan otot. Sajoto (1988:111) mengemukakan bahwa besar kecilnya otot benar-benar berpengaruh terhadap kekuatan otot. Kualitas kekuatan ditentukan oleh fibril-fibril otot dan tonus otot yang besar, yaitu terdapat kecenderungan untuk memiliki kekuatan yang lebih baik. Bentuk rangka tubuh yang tinggi dan besar akan menunjang kekuatan yang lebih besar dibandingkan tubuh yang kecil serta otot-otot kecil.
Ada tiga bentuk kekuatan yang dapat dimanfaatkan dalam aktivitas olahraga, termasuk untuk melakukan servis bawah dalam permainan bolavoli, seperti dikemukakan oleh Harre (1982:108), yaitu :
(1) We define maximum strength as being the greatest for an athlete is able to exert for a given contraction of muscles. (2) Power is the ability of an athlete to overcome resistance by a high speed of contraction. (3) Strength endurance is the athlete’s tolerance level against fatigue in strength performances of longer duration.
Artinya, kekuatan maksimum dapat menentukan kekuatan maksimal sebagai force olahragawan untuk mengerahkan tenaga dalam suatu kontraksi otot. Power adalah kemampuan olahragawan untuk mengatasi daya tahan dengan suatu kecepatan kontraksi tinggi. Kekuatan daya tahan adalah kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dengan menampilkan kekuatan yang berkepanjangan.
Fibril-fibril otot dan tonus otot yang besar cenderung memiliki kekuatan lebih baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan, yaitu biomekanika, sistem pengungkit, ukuran otot, jenis kelamin, dan faktor umur. Kekuatan otot lengan diperlukan pemain bolavoli untuk memukul bola dengan cepat, kuat, atau mendorong bola dengan cepat dan kuat pada saat melepaskan servis bawah dalam permainan bolavoli.
Salah satu komponen yang harus dimiliki seorang pemain bolavoli adalah kekuatan, Kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas fisik disamping itu, memegang peran sangat penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera dan dapat membantu stabilitas sendi-sendi.
Menurut Harsono (1988:40) mengemukakan bahwa: “kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan suatu tahanan.
Selanjutnya, Moch. Sajoto (1988:58) memberikan definisi sebagai berikut:
“Kekuatan adalah kemampuan kondisi fisik menyangkut kemampuan seorang atlet ketika menggunakan otot-otot untuk menerima beban dalam waktu tertentu”.
Annarino (1986:1) mengemukakan, “strength is the maximum amount of force exerted by muscle group”. Jika diterjemahkan secara bebas, kekuatan adalah jumlah maksimum dari penggunaan force oleh otot atau sekelompok otot. Menurut Fox (1984:158), “strength as the force or tension a muscular”. Artinya, kekuatan sebagai tegangan suatu otot, yaitu kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan terhadap suatu tahanan.
Berdasarkan teori di atas, dapat dikemukakan bahwa kekuatan otot adalah kemampuan untuk pengembangan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimal untuk mengatasi tahanan atau beban. Kekuatan sangat penting dalam menunjang aktivitas-aktivitas olahraga, seperti servis bawah pada permainan bolavoli.
Menurut Harsono (1988:177) mengemukakan sebagai berikut
Pertama, karena kekuatan merupakan daya penggerak setiap aktivitas olahraga. Kedua, karena kekuatan memegang peran penting dalam melindungi atlet dari kemungkinan cedera. Ketiga, karena kekuatan atlet akan dapat lari lebih efisien, memukul lebih keras, dapat pula membantu stabilitas sendi-sendi.
Kebutuhan kekuatan yang diperlukan dalam setiap aktivitas olahraga, misalnya pada cabor bolavoli tidaklah sama dengan tolak peluru. Karena itulah, pengembangan unsur kekuatan membutuhkan metode latihan secara spesifik dan teratur, sesuai dengan panduan pola gerak dari cabor tersebut. Kekuatan ditentukan oleh struktural otot, khususnya volume otot, dalam arti bahwa kekuatan meningkat sejalan dengan peningkatan volume otot.
Dalam servis bawah, meskipun diperlukan kecepatan, kelenturan, keseimbangan, dan koordinasi, namun komponen kondisi fisik tersebut harus ditunjang dengan kekuatan. Sebagaimana diungkapkan Harsono (1988:177) bahwa kekuatan tetap merupakan basis dari semua komponen kondisi fisik lainnya yang dapat dikembangkan sesuai kebutuhan..
Tipe kekuatan menurut Bompa (1983:21), mengklasifikasikan sebagai berikut :
Kekuatan umum (general strength)
Kekuatan khusus (specific strength)
Kekuatan maksimum (maximum strength)
Kekuatan otot (muscular strength)
Daya ledak (power)
Kekuatan absolut (absolute strength)
Kekuatan relatif(relative strength).
Kemudian Menurut Jonath, Haag, dan Krempel (1988:23) membagi kekuatan menjadi dua jenis :
Kekuatan statis, yaitu kekuatan yang dapat ditimbulkan oleh sekelompok otot terhadap suatu tahanan yang tetap.
Kekuatan dinamis, yaitu kekuatan yang dapat ditimbulkan oleh sekelompok otot dalam kelangsungan gerak terhadap suatu tahanan.
Jadi, kekuatan yang digunakan dalam melakukan servis bawah adalah kekuatan dinamis. Karena dalam melepaskan servis bawah, maka pemain berusaha memindahkan bola dari satu tempat ke tempat lain.
Manurut Pete, Rotella, dan Mc Cleghan yang diterjemahkan oleh Kasiyo Dwijowinoto (1993:180) :
Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk suatu benda. Gerak mendorong atau menarik bisa menyebabkan benda mulai bergerak, berhenti, atau berubah arah, tergantung sifat fisik benda dan besarnya kekuatan.
Kebanyakan penampilan dalam berolahraga melibatkan gerakan-gerakan yang ditimbulkan oleh kekuatan yang dihasilkan oleh kontraksi otot. Kontraksi otot digunakan untuk menghasilkan tenaga internal yang mengatur gerakan pada bagian-bagian badan.
Berdasarkan konsep perkembangan kekuatan, dapat dijelaskan bahwa untuk meningkatkan kekuatan perlu memperhataikan beberapa hal seperti: metode latihan, jenis kontraksi, intensitas latihan, berat badan dan lain-lain. Selain itu penerapan prinsip latihan perlu juiga diperhatikan seperti prinsip reversibel. Kekuatan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut moch. Sajoto (1988) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kekuatan adalah sebagai berikut:
Faktor biomekanika, dari dua orang mempunyai jumlah tegangan yang sama (tegangan otot), akan jauh berbeda dalam kemampuannya mengangkat beban.
Faktor pengungkit, pengungkit diklasifikasikan dalam tiga kelas, yaitu menurut letak sumbu pengungkit, gaya beban dan gaya gerak pengungkit.
Faktor ukuran, besar kecilnya otot berpengaruh terhadap kekuatan otot.
Faktor jenis kelamin, pria dan wanita mempunyai perkembangan kekuatan yang sama dalam program latihan, tetapi kenyataan menunjukkan bahwa pada akhir puberitas anak laki-laki memiliki ukuran otot lebih besar dibandingkan wanita.
Faktor usia, unsur kekuatan laki-laki dan perempuan diperoleh melalui proses kematangan dan kedewasaan.
Dari uraian diatas, jelas bahwa untuk mengembangkan kekuatan selain penerapan prinsip-prinsip latihan yang perlu diperhatikan juga perlu memperhatikan faktor-faktor yang lain yang dapat menunjang atau mempengaruhi kekuatan sendiri.
Kekuatan adalah tenaga yang dipakai untuk mengubah keadaan gerak atau bentuk dari suatu benda. Gerakan mendorong atau menarik dapat mengakibatkan suatu benda bergerak atau berubah arah tergantung besarnya kekuatan dan sifat-sifat dari benda yang digerakkan.
Beberapa latihan yang bisa anda terpakan untuk melatih kekuatan lengan ini diantaranya sebagai berikut :
- Push up
Push up sendiri bisa dikembangkan beberapa latihan push up yaitu : push up 5 jari, 10 jari, posisi mengepal, posisi tangan merapat.
- pull up
- Lompat tali > yang bertujuan untuk meningkatkan ayunan lengan serta meningkatkan daya tahan paru-paru atau cardiovasculer
- Lakukan ayunan dengan menggunakan beban yang arahnya ke depan belakang. hal ini bisa menggunakan perlatan sederhana, sebagai contoh menggunakan botol aqua yang sudah diisi pasir dan dibuatkan pegangan sehigga mudah untuk melakukan putaran. ini untuk meningkatkan efektifitas ayunan tangan saat melakukan smash sehingga tekanan yang bisa dihasilkan bisa keras
- angkat beban dengan beban ringan 2kg sampai 5kg
Itulah beberapa faktor penentu untuk melatih otot lengan beserta urainnya..semoga anda bisa mengembangkannya sendiri dan menjadi pemain bola voli yang handal..terimaksih
Tag :
VOLI
0 Komentar untuk "Melatih Otot Lengan Untuk Menghasilkan Smash Yang Keras Dan Tajam"